Pemanfaatan Peta Tematik dalam Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Pariwisata Daerah di Kabupaten Pangandaran
DOI:
https://doi.org/10.31292/jta.v3i2.104Abstract
Abstract: Pangandaran is a district with a coastline of 91 Km, so this district has the potential for coastal tourism that needs to be developed. As a new regency of regional autonomy, demands to carry out construction of facilities and infrastructure to support tourism need to be increased. This study aims to determine the distribution of facilities and infrastructure that need to be developed and to know the factors that influence the determination of the construction of facilities and infrastructure. This research uses qualitative method, data collection is done through literature review and interviews. The results of the study indicate that the factors affecting the distribution of infrastructure include land use, population density, tourism objects, land slope and disaster vulnerability. The analysis shows that the distribution of villages suitable for the development of infrastructure includes the villages of Wonoharjo, Babadan, Pananjang and Pangandaran Village.Keyword: tourism, facilities and infrastructure, thematic maps.
Intisari: Pangandaran merupakan kabupaten dengan garis pantai sepanjang 91 Km, sehingga kabupaten ini memiliki potensi pariwisata pantai yang perlu dikembangkan. Sebagai Kabupaten yang baru melakukan otonomi daerah, tuntutan untuk melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana guna mendukung pariwisata perlu ditingkatkan. Kajian ini bertujuan untuk untuk mengetahui sebaran sarana dan prasarana yang perlu dikembangkan serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan pembangunan sarana dan prasarana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui kajian pustaka dan wawancara. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran sarana prasarana meliputi penggunaan lahan, kepadatan penduduk, obyek wisata, kemiringan lahan dan kerawanan bencana. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa sebaran desa yang sesuai untuk pengembangan sarana prasarana meliputi Desa Wonoharjo, Babadan, Pananjang dan Desa Pangandaran.
Kata kunci: pariwisata, sarana dan prasarana, peta tematik.
Downloads
References
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pangandaran 2015, Laporan Akhir Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Pangandaran, Pangandaran.
Direktorat Pemetaan Tematik Deputi Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia 2012, Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Survei dan Pemetaan Tematik Pertanahan, BPN RI, Jakarta.
Hardjowigeno, Sarwono & Widiatmoko 2007, Evaluasi kesesuaian lahan dan perencanaan tataguna lahan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sugiyono 2016, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Tarigan, R 2005, Perencanaan pembangunan wilayah, Bumi Aksara, Jakarta.
Upik, H 2012, ‘Pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan infrastruktur dalam rangka pengembangan wilayah’, Seminar Nasional Peranan Infrastruktur dalam Pengembangan Wilayah, Magister Teknik Sipil UNILA Bandar Lampung, 3 Mei 2012, hlm. 109-120.
Yoeti, OA 2016, Perencanaan dan pengembangan pariwisata, Balai Pustaka, Jakarta.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat.
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pariwisata Nasional.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2010 tentang Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan Tahun 2010-2029.