Permodelan 3D Cadastre Untuk Penyajian Informasi Penggunaan dan Pemanfaatan Ruang Bawah Tanah

Authors

  • Andi Ryan E.K Mappatombong
  • Eko Budi Wahyono
  • Rofiq Laksamana

DOI:

https://doi.org/10.31292/jta.v3i1.67

Abstract

Abstract: The development of property in the Karebosi area in Makassar City, leads to the use of basements as building support resulting in a wider space that can function as a commercial space. The surface of the land is used as public facilities and social activities while the basement is used for private commercial shopping centers. The use of 3D Cadastre concept in the field of land surface and basement utilization can provide information about the land parcel and the boundaries of the 3D property itself. Referring to Indonesian land law, the 3D Cadastre concept should be applied in the basement use right registration. This research was conducted using qualitative descriptive methods with 3D spatial and juridical normative approaches in the application of 3D Cadastre models in Indonesia. This research was conducted in the Karebosi area in Makassar City. Data analysis in this study carried out qualitatively. The data of the research is in the form of interviews, 3D models of the Karebosi region, and applicable regulations. The results of the research showed that Cadastre 3D can provide complete information on the use of land surface and basement in Karebosi using the Hybrid Cadastre concept with an alternative Registration of Physical Object that combines 2D registration for land parcels and 3D registration for property boundaries for 3D physical objects.

 Keywords: 3D cadastre, basement.

 

Intisari: Perkembangan properti dengan memanfaatkan ruang bawah tanah sebagai penunjang bangunan di atasnya (basement), telah berkembang mencakup fungsi lebih luas sebagai ruang komersil seperti yang terjadi pada Kawasan Karebosi di Kota Makassar. Permukaan tanahnya digunakan sebagai fasilitas umum dan kegiatan sosial sedangkan ruang bawah tanahnya dimanfaatkan untuk pusat perbelanjaan komersil yang bersifat privat. Konsep 3D Cadastre diterapkan sebagai metode penyelesaian penggunaan permukaan dan pemanfaatan ruang bawah tanah yang multi penggunaan dan pemanfaatan agar menyajikan informasi dengan batasan penguasaan properti 3D. Mengacu pada hukum tanah nasional dengan pendekatan peraturan yang berlaku di Indonesia agar nantinya konsep 3D Cadastre dapat diterapkan di Indonesia sebagai solusi pendaftaran hak untuk pemanfaatan ruang bawah tanah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan spasial 3D dan yuridis normatif untuk penerapan model Cadastre 3D di Indonesia dengan sampel kawasan Karebosi di Kota Makassar. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif berupa hasil wawancara, pembuatan permodelan 3D pada kawasan Karebosi dan analisis peraturan perundang-undangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui permodelan Cadastre 3D pada kawasan Karebosi dapat memberikan informasi terhadap penggunaan permukaan bidang tanah dan pemanfaatan ruang bawah tanahnya dengan batasan lebih detail menggunakan konsep model Hybrid Cadastre dengan alternatif Registration of Physical Object, yaitu dengan mengkombinasikan pendaftaran 2D untuk persil tanah dan pendaftaran 3D untuk batasan properti atas objek-objek fisik 3D. Pada solusi ini dilakukan pendaftaran atas persil 2D yang digabungkan dengan pendaftaran ruang hak yang dibatasi dengan bentuk fisik objek dalam ruang 3D.

Kata Kunci: 3D cadastre, ruang bawah tanah.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Andi Ryan E.K Mappatombong

Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Eko Budi Wahyono

Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Rofiq Laksamana

Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

References

Harsono, B 2017, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid 1 Hukum Tanah Indonesia, Edisi Revisi, Djambatan, Jakarta.
Stoter, J 2004, ‘3D Cadastre’, in Nederlanse Commisie Voor Geodesie, Proceedings of the Netherlands Geodetic Comission (NCG), Delft.
Stoter, J, etc, 2004, ‘Conceptual 3D Cadastral Model in Several Countries, Proceedings of the FIG Working Week, Athena.
Stoter, J, Ploeger, H, & Oosterom, PV 2012, 3D Cadastre in the Netherlands: Developments and international applicability.
Sumardjono, M 2001, ‘Kebijakan Pertanahan antara Regulasi dan Implementasi’, Kompas, Jakarta
Wahyono, EB 2010, 'Kajian penerapan 3D Cadastre Pada Mall dibawah tanah lapangan karebosi kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan', Jurnal Bhumi, vol 1, no. 2, hlm. 29-48.
Wahyudi, RIP 2012, 'Penerapan Hak Guna Ruang Bawah Tanah Sebagai Lembaga Baru Hak Atas Tanah Dalam Perspektif Perkembangan Hukum Tanah Nasional Indonesia (Tinjauan Yuridis Hak Atas Tanah-Ruang Bawah Tanah di Kawasan Karebosi Link di Kota Makassar)', Tesis pada Magister Kenotariatan, Universitas Indonesia.

Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Peraturan Gubernur Nomor 167 Tahun 2012 tentang Ruang Bawah Tanah.

Downloads

Published

2021-01-19

How to Cite

Mappatombong, A. R. E., Wahyono, E. B., & Laksamana, R. (2021). Permodelan 3D Cadastre Untuk Penyajian Informasi Penggunaan dan Pemanfaatan Ruang Bawah Tanah. Tunas Agraria, 3(1), 50–69. https://doi.org/10.31292/jta.v3i1.67

Most read articles by the same author(s)