Tanah untuk Pasar: Neoliberalisme Hukum dalam Reforma Agraria Rezim Joko Widodo
DOI:
https://doi.org/10.31292/jta.v8i1.405Keywords:
Neoliberalisme, Reforma agraria, Tanah untuk pasar, Cipta KerjaAbstract
Upon his appointment as president, Joko Widodo prioritized agrarian justice through agrarian reform. Many individuals examine it through the lens of doctrinal studies, yet their focus remains on its execution. On the other hand, this study will look at the background and motives for the formation of Jokowi's agrarian reform, because in the history of the practice of agrarian reform from time to time, it has always been influenced by existing political-economic conditions. This study will ask key questions about the influence of the doctrine of neoliberalism on the encouragement of capitalist states and international institutions that have developed rapidly since the 1970s. The study method involves conducting socio-legal studies using a conceptual and historical approach, primarily obtaining data through literature reviews and government and non-government documents. This study shows that Jokowi's pattern of agrarian reform has not changed much in principle from previous eras, which were based on the workings of the land mechanism for the market system. Since the second period, this has been strengthened through job creation products that regulate norms regarding land banks and land tenure rights (HPL), thereby benefiting investors. Instead of promoting significant redistribution, this approach reinforces the privatization and deregulation of land, which aligns with the principles of neoliberalism. This condition has implications for the tendency to use repressive methods, as it prioritizes the legality of the land market over resolving the problem of land tenure inequality.
Salah satu agenda prioritas Joko Widodo (Jokowi) ketika dilantik menjadi Presiden adalah keadilan agraria melalui reforma agraria. Cukup banyak yang mengkajinya melalui studi doctrinal, namun terbatas sekedar pada pelaksanaan. Sebaliknya, studi ini akan melihat latar belakang dan motif terbentuknya reforma agraria Jokowi, karena dalam sejarah praktik reforma agraria dari masa ke masa, selalu terpengaruh dengan kondisi ekonomi-politik yang ada. Studi ini akan mengajukan pertanyaan kunci tentang pengaruh doktrin neoliberalisme dorongan negara kapitalis dan lembaga internasional yang berkembang pesat sejak 1970-an. Metode studi melalui kajian socio-legal dengan pendekatan konseptual dan sejarah, data diperoleh sekunder melalui kajian literatur, dokumen pemerintah maupun non-pemerintah. Studi ini menunjukkan pola reforma agraria ala Jokowi tidak banyak berubah secara prinsip dengan era-era sebelumnya, dimana berpijak pada cara kerja mekanisme tanah untuk sistem pasar. Hal ini menguat sejak periode keduanya melalui produk Cipta Kerja yang mengatur norma tentang Bank Tanah dan Hak Penguasaan Lahan (HPL) yang menguntungkan investor. Alih-alih redistribusi yang signifikan, cara kerja itu memperkuat privatisasi dan deregulasi atas tanah seperti prinsip dalam neoliberal. Kondisi itu berimplikasi pada kecenderungan cara-cara represif dengan memprioritaskan legalitas pasar tanah dibandingkan menyelesaikan masalah ketimpangan penguasaan tanah.
Downloads
References
Akram-Lodhi, A. H. (2007). Land, markets and neoliberal enclosure: an agrarian political economy perspective. Third World Quarterly, 28(8), 1437–1456. https://doi.org/10.1080/01436590701637326
Angkoso, J. B., Luthfi, A. N., & Sudibyanung, S. (2020). Distribusi Penguasaan dan Pemilikan Tanah Pertanian di Desa Nglegok, Kabupaten Karanganyar. Tunas Agraria, 3(2), 101–121. https://doi.org/10.31292/jta.v3i2.111
Arizona, Y. (2014). Konstitusionalisme Agraria. STPN Press.
Blalock, C., Boyle, J., Cammack, D., Eich, S., Kessler, J., Mann, R., Michaels, R., Morris, M., Moyn, S., Schroeder, C., & Bahnson, J. (2014). Introduction : Law and Neoliberalism. 77 Law & Contemp, 2, 1–23.
Bogor.id. (2017). Merevisi Peta Jalan Reforma Agraria Melalui Konferensi Tenurial 2017. Rmibogor.Id.https://rmibogor.id/2017/10/25/merevisi-peta-jalan-reforma-agraria-melalui-konferensi-tenurial-2017/
DA, A. T. (2020). Penjelasan Menteri ATR/BPN Soal Bank Tanah dalam UU Cipta Kerja. Hukumonline.Com. https://www.hukumonline.com/berita/a/penjelasan-menteri-atr-bpn-soal-bank-tanah-dalam-uu-cipta-kerja-lt5f8e8f954808a/?page=2
Damazo-Santos, J. (2016). Indonesia’s Journey 2014-2019 (Issue September). https://amcham.or.id/viewer/web/viewer.html?file=https://amcham.or.id/file_upload/Indonesias-Journey-26Sep2018151620.pdf
Dianto Bachriadi dan Gunawan Wiradi. (2011). Enam Dekade Ketimpangan, Masalah Penguasaan Tanah di Indonesia. Agrarian Resource Center, Bina Desa, Konsorsium Pembaharuan Agraria.
Fitra Alvian, D. A. M. (2022). Implementasi Reforma Agraria Pada Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Tunas Agraria, 5(2).
https://jurnaltunasagraria.stpn.ac.id/index.php/JTA/article/view/176
Fuad, F. (2021). Socio Legal Research Dalam Ilmu Hukum. Widya Pranata Hukum : Jurnal Kajian Dan Penelitian Hukum, 2(2), 32–47.
https://doi.org/10.37631/widyapranata.v2i2.261
Fukuoka, Y. (2012). Politics, Business and the State in Post-Soeharto Indonesia. Contemporary Southeast Asia, 34, 80–100. https://www.jstor.org/stable/41446245
Harvey, D. (2009). Neoliberalisme dan restorasi kelas kapitalis. Resist Book.
Haryanto, I., Dirkareshza, R., & ... (2021). Transformation of Capital Market Law Towards Omnibus Law as The Acceleration of The Nation’s Economy. Linguistica …, 3, 87–95. https://doi.org/10.5281/zenodo.4975186
Honor Brabazon. (2017). Neoliberal Legality Understanding the role of law in the neoliberal project. Routledge.
Kementerian Keuangan RI. (2015). Mengenal Bank Tanah/Land Banking Sebagai Alternatif Manajemen Pertanahan.
Kemenkeu.Go.Id.https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/8538/mengenal-bank-tanahland-banking-sebagai-alternatif-manajemen-pertanahan.html
Kementerian Sekretariatan Negara Republik Indonesia. (2017). Rencana Kerja Pemerintah ( RKP ) Tahun 2017.
KPA. (2023). Dekade Krisis Agraria: Warisan Nawacita dan Masa Depan Reforma Agraria Pasca Perubahan Politik 2024. https://www.kpa.or.id/image/2024/01/catahu-2023-kpa.pdf
Luthfi, Ahmad Nasih, F. M. R. (2011). Kronik Agraria Indonesia: Sejarah UUPA, Konflik, Penguasaan Dan Pemilikan, BPN Dan Sertifikasi, Serta Pemikiran Agraria. STPN Press & Sajogyo Institute.
Mariyah. (2020). Kembalinya Jakarta: ‘Resep neoliberal’ yang menjadi panduan Omnibus Law. Lausancollective.Com. https://lausancollective.com/2020/jakarta-is-returning-omnibus-bills-ind/#ref3
Mietzner, M. (2021). Indonesia in 2020: COVID-19 and Jokowi’s Neo-liberal Turn. Southeast Asian Affairs, 107–121. https://muse.jhu.edu/article/796858
Mudhoffir dan C.H Pontoh. (2020). Oligarki: Teori Dan Kritik. Marjin Kiri.
Pontoh, C. H. (2021). Neoliberalisme: Konsep dan Praktiknya di Indonesia. Pustaka IndoPROGRESS.
Rahman, N. F. (2012). Land Reform Dari Masa ke Masa, Perjalanan Kebijakan Pertanahan 1945-2009. Tanah Air Beta dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).
Rutar, T. (2023). What is neoliberalism really? A global analysis of its real-world consequences for development, inequality, and democracy. Social Science Information, 62(3), 295–322. https://doi.org/10.1177/05390184231202950
Samosir, H. P., & Moeis, J. P. (2023). The Urgency of Agrarian Reform Policy: A Study of the Impact of Land Access on Farmer Household Welfare. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 8(2), 159–184. https://doi.org/10.31292/bhumi.v8i2.544
Sebayang, R. (2018). Bank Dunia Kucurkan Utang Rp 2,9 T untuk Reformasi Agraria RI. Cnbcindonesia.Com.https://www.cnbcindonesia.com/news/20180720185230-4-24688/bank-dunia-kucurkan-utang-rp-29-t-untuk-reformasi-agraria-ri
Sekretariatan RI. (2020). APEC CEO Dialogue 2020, Presiden: UU Cipta Kerja Beri Dampak Signifikan Terhadap Iklim Usaha dan Investasi. Setneg.Go.Id. https://www.setneg.go.id/baca/index/apec_ceo_dialogue_2020_presiden_uu_cipta_kerja_beri_dampak_signifikan_terhadap_iklim_usaha_dan_investasi
Soto, H. De. (2000). The Mystery of Capital: Why Capitalism Triumphs in the West and Fails Everywhere Else. Basic Books.
Suara lidik. (2017). AGRA Menolak Reforma Agraria Palsu Jokowi dan Tidak Bergabung Aksi KNPA. Suaralidik.Com. https://suaralidik.com/agra-menolak-reforma-agraria-palsu-jokowi-dan-tidak-bergabung-aksi-knpa/
Sukarman, H., & Prasetiya, W. S. (2021). Degradasi Keadilan Agraria Dalam Omnibus-Law. Jurnal Ilmiah Galuh Justisi, 9(1), 17. https://doi.org/10.25157/justisi.v9i1.4806
Susanti, B. (2002). Neo-liberalism and Its Resistance in Indonesia’s Constitution Reform 1999-2002 : A Constitutional and historical review of Indonesian socialism and neo-liberalism. The University of Warwick.
Sutadi, R. D., Luthfi, A. N., & Mujiburrohman, D. A. (2018). Kebijakan Reforma Agraria di Indonesia (Kajian Komparatif Tiga Periode Pelaksanaan: Orde Lama Orde Baru, dan Orde Reformasi). Tunas Agraria, 1(1). https://doi.org/10.31292/jta.v1i1.11
Syahrony, M. A. (2024). Perhutanan Sosial: Evolusi Upaya Negara Mewujudkan Keadilan Pengelolaan Lahan Untuk Masyarakat. Menlhk.Go.Id. https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7747/perhutanan-sosial-evolusi-upaya-negara-mewujudkan-keadilan-pengelolaan-lahan-untuk-masyarakat
Tania Murray, L. (2021). Commons , co-ops , and corporations : assembling Indonesia ’ s twenty-first century land reform. The Journal of Peasant Studies, 48(3), 613–639. https://doi.org/10.1080/03066150.2021.1890718
Trubek, D. M., & Trubek, D. M. (2015). The Political Economy of the Rule of Law : The Challenge of the New Developmental State. Hague Journal on the Rule of Law, 1, 28–32. https://doi.org/10.1017/S1876404509000281
Wicaksono, R. A. (2024). Operasi Bank Tanah di Cianjur Rusak Penyelesaian Konflik Agraria. Betahita.Id. https://betahita.id/news/detail/10411/operasi-bank-tanah-di-cianjur-rusak-penyelesaian-konflik-agraria.html?v=1720739702
Wijaya, T. (2024). Perhutanan Sosial dan Utang Pemerintahan Jokowi pada Masyarakat Sekitar Hutan.
Mongabay.Co.Id.https://www.mongabay.co.id/2024/09/24/perhutanan-sosial-dan-utang-pemerintahan-jokowi-pada-masyarakat-sekitar-hutan/
Wiradi, G. (2000). Reforma Agraria : Perjalanan Yang Belum Berakhir. Insist Press.
Wiradi, S. M. P. T. & G. (2008). Dua Abad Penguasaan Tanah Pola Penguasaan Tanah Pertanian Di Jawa Dari Masa Ke Masa (Edisi Revi). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
World Bank Group. (2018). Kajian Kinerja dan Pembelajaran.
Yasmin, N. (2019). “No More Inefficient or Intolerant Indonesia!”: Jokowi’s New Vision. Jakartaglobe.Id. https://jakartaglobe.id/context/no-more-inefficient-or-intolerant-indonesia-jokowis-new-vision
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ali Fikri Hamdhani, Shinta Hadiyantina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.