Analisis perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi perumahan di kota Padang Panjang
DOI:
https://doi.org/10.31292/jta.v6i1.200Keywords:
Agriculture, land use change, spatial patternAbstract
Based on data from the Land Office of Padang Panjang City in 2016 and 2010 there was a decrease in the number of paddy fields by 42.5 hectares, while settlements increased by 52.9 hectares. The purpose of this study was to see changes in the use of agricultural land into settlements, the spatial pattern of residential land in the 2010-2019 period and to determine the direction of settlement development. Analysis of land use change was carried out by overlaying land use maps in 2010 and 2019, after which an analysis was carried out by creating a buffer against the road. To find out the spatial pattern of land use change in the 2010-2019 period, the Nearest Neighbor (ANN) analysis was carried out. To determine the direction of settlement development, an analysis of the concentration of settlements was carried out in 2010 and 2019 using the centroid point. The results showed that Pasar Baru Village was the area that experienced the highest percentage of land conversion, which was 46%. The majority of these conversions occur at a low population density of 67% and on a road buffer within 50 meters of 64.47%. The spatial pattern of residential land in the 2010-2019 period in the City of Padang Panjang is clustered. The results of the analysis of the direction of settlement development showed that there was a shift in the direction of the settlement to the southeast as far as 300 meters.
Berdasarkan data Kantor Pertanahan Kota Padang Panjang pada tahun 2016 dan 2010 terjadi penurunan jumlah lahan sawah sebanyak 42,5 Ha, sedangkan pemukiman mengalami peningkatan 52,9 Ha. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi pemukiman, pola spasial lahan permukiman pada periode 2010-2019 dan untuk mengetahui arah pengembangan pemukiman. Analisis perubahan penggunaan tanah dilakukan dengan overlay peta penggunaan lahan tahun 2010 dan 2019, setelah itu dilakukan analisis dengan membuat buffer terhadap jalan. Untuk mengetahui pola spasial perubahan penggunaan lahan pada periode 2010-2019 dilakukan dengan Analysis Nearest Neighbor (ANN). Untuk mengetahui arah pengembangan pemukiman dilakukan analisis pemusatan pemukiman pada tahun 2010 dan 2019 menggunakan titik centroid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelurahan Pasar Baru adalah wilayah yang mengalami persentase konversi lahan paling tinggi yaitu sebesar 46 %. Konversi tersebut mayoritas terjadi pada kepadatan penduduk yang rendah yaitu sebesar 67 % dan pada buffer jalan berjarak 50 meter sebesar 64,47 %. Pola spasial lahan permukiman pada periode 2010- 2019 di Kota Padang Panjang berkerumun (clustered). Hasil analisis arah pengembangan pemukiman diperoleh hasil terjadi pergeseran arah pemukiman ke arah tenggara sejauh 300 meter.
Downloads
References
Astuti, F. A., & Lukito, H. (2020). Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Keamanan dan Ketahanan Pangan di Kabupaten Sleman. Jurnal Geografi?: Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 17(1), 1–6. https://doi.org/10.15294/jg.v17i1.21327
Dharmayanthi, E., Zulkarnaini, Z., & Sujianto, S. (2018). Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Padi Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Lingkungan, Ekonomi dan Sosial Budaya di Desa Jatibaru Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak. Dinamika Lingkungan Indonesia, 5(1), 34. https://doi.org/10.31258/dli.5.1.p.34-39
Ivoni, P., Mustafa, & Azhar. (2019). Analisis dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Sawah Terhadap Pendapatan dan Sistem Kehidupan Rumah tangga Petani di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(1), 437–449. http://www.jim.unsyiah.ac.id/JFP/article/view/9918
Kusdiane, S. D., Soetarto, E., & Sunito, S. (2018). Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Masyarakat di Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. Journal Of Agribusiness Management, 246–251.
Kusrini, Suharyadi, & Hardoyo, S. R. (2011). Perubahan penggunaan lahan dan faktor yang mempengaruhinya di Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. Majalah Geografi Indonesia, 25(1), 25–40. https://doi.org/10.1515/9783110523522-024
Lamidi, L., Sitorus, S. R., Pramudya, B., & Munibah, K. (2017). Perubahan Penggunaan Lahan di Kota Serang, Provinsi Banten. Tataloka, 20(1), 65. https://doi.org/10.14710/tataloka.20.1.65-74
Nirwansyah, A. W., Utami, M., Suwarno, S., & Hidayatullah, T. (2015). Analisis Pola Sebaran Kejadian Longsorlahan di Kecamatan Somagede dengan Sistem Informasi Geografis. Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 2(1), 1–9. https://doi.org/10.14710/geoplanning.2.1.1-9
Patria, C. (1997). Zonasi Perkembangan Permukiman di Kecamatan Pamanukan dan Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. IPB.
Prabowo, R., Bambang, Aziz nur, & Sudarno. (2020). Pertumbuhan Penduduk dan Alih Fungsi Lahan Pertanian. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 16(2), 26–36.
Prihatin, R. B. (2016). Alih Fungsi Lahan di Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bandung dan Yogyakarta). Jurnal Aspirasi, 6(2), 105–118. https://doi.org/10.22212/aspirasi.v6i2.507
R. Janah, B. T. Eddy, T. D. (2017). Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Penduduk di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak (Changes In Agricultural Land Use And Its Impacts On The Lives Of Farmers At Sayung Subdistrict, Demak Regency). Agrisocionomics, 1(1), 1–10.
Ridwan, I. R. (2016). Faktor-Faktor Penyebab dan Dampak Konversi Lahan Pertanian. Jurnal Geografi Gea, 9(2). https://doi.org/10.17509/gea.v9i2.2448
Risma Pandapotan Sitorus, S., Leonataris, C., Dyah Retno Panuju, D.(2012). Analysis of Land Use Change Pattern and Regional Development in Bekasi City, West Java Provinces. Jurnal Tanah Lingkungan, Vol. 14(April), 21–28.
Rusmawan. (2007). Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian ke Non-Pertanian Dalam Perspektif Sosial Budaya. Geomedia, 5.
Ruswandi, A., Rustiadi, E., & Mudikdjo, K. (2007). Dampak Konversi Lahan Pertanian Terhadap Kesejahteraan Petani dan Perkembangan Wilayah: Studi Kasus di Daerah Bandung Utara Impact. Jurnal Agro Ekonomi, 25, 207–219.
Wahyudi, M. E., Munibah, K., & Widiatmaka, W. (2019). Perubahan Penggunaan Lahan dan Kebutuhan Lahan Permukiman di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Tataloka, 21(2), 267. https://doi.org/10.14710/tataloka.21.2.267-284
Wahyuni, S., Guchi, H., & Hidayat, B. (2014). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Penutupan Lahan Tahun 2003 dan 2013 di Kabupaten Dairi (Analysis of Land Use and Land Cover Change year 2003 and 2013 in Dairi Regency). Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(4), 1310–1315.
Yudarwati, R., Sitorus, S. R., & Munibah, K. (2017). Arahan Pengendalian Perubahan Penggunaan Lahan Menggunakan Markov - Cellular Automata di Kabupaten Cianjur. Tataloka, 18(4), 211. https://doi.org/10.14710/tataloka.18.4.211-221
Zalmita, N., Alvira, Y., & Furqan, M. H. (2020). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Gampong Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala Tahun 2004-2019. Jurnal Geografi, 9(1), 1. https://doi.org/10.24036/geografi/vol9-iss1/920
Zuhri, M. (2018). Alih Fungsi Lahan Pertanian di Pantura Jawa Tengah (Studi Kasus Kabupaten Brebes). Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 16(1), 119–130. https://doi.org/10.36762/litbangjateng.v16i1.756
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 monsaputra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.